DEDUKTIF
Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif,
yaitu adalah cara berpikir dengan berdasarkan suatu pernyataan dasar untuk
menarik kesimpulan.
Macam-Macam Silogisme di dalam
Penalaran Deduktif:
1. Silogisme
Kategorial
Silogisme kategorial disusun
berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang
mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis
yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
2. Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis
mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu, bila
premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila
minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
3. Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis
mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis
minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak
alternatif yang lain.
Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya
premis minor dan simpulan.
CONTOH :
PENCEMARAN UDARA
Atmosfer adalah lapisan udara yang
menyelimuti bumi yang di dalamnya terdapat campuran dari berbagai jenis gas,
terutama nitrogen (78,09%) dan oksigen (20,94%). Komponen lainnya meliputi gas
mulia (helium, neon, krypton, dan xenon), karbon dioksida, hidro karbon
(khususnya metana), nitrogen oksida, dan ozon. Beberapa dari gas-gas tersebut,
seperti karbon monoksida, ozon dan sebagainya dapat menjadi penyebab terjadinya
pencemaran udara.
Pencemaran udara menjadi masalah lingkungan yang serius
terutama di kota-kota besar. Upaya mengendalikan pencemaran udara pada dasarnya
adalah kewajiban setiap orang. Undang-Undang No.23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup mengamanatkan bahwa setiap orang berkewajiban
memelihara kelsetarian lingkungan hidup serta mencegah dan mengulagi pencemaran
dan kerusakan lingkungan.Pencemaran udara terjadi jika konsentrasi zat pencemar
udara berada dalam jumlah diatas ambang normal dan membahayakan lingkungan.
Misalnya, meningkatkan gas karbon monoksida dan karbon dioksida. Hal ini dapat
disebabkan oleh aktivitas manusia sehari-hari, seperti proses pembakaran bahan
bakar kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, pembakaran hutan dan sebagainya. (Dewi,2010:59-60)
Sumber : Riantini, Dewi.(2010).Pendidikan Lingkungan Hidup.Bogor:Yudhistira
http://2102-idazahro.blogspot.com/2012/03/pengertian-deduktif-dan-istilah.html
Diakses pada tanggal 24 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar