Kamis, 10 Maret 2011

THE ART of LOVING : Erich Fromm

Judul buku : The Art of Loving
Pengarang : Erich Fromm
Penerbit : Fresh book
Tebal buku : 224 halaman


       *Bagian cinta merupakan seni

Premis yang pertama, yakni bahwa cinta adalah sebuah seni yang harus dimengerti dan diperjuangkan. premis kedua adalah kecenderungan sikap yang diidap oleh masyarakat zaman sekarang sama sekali bukan mereka menganggap remeh soal cinta. justru kenyataan yang terjadi adalah sekarang selalu haus akan cinta.
Persoalan terpenting bagi kebanyakan orang adalah bagaimana agar dicintai, atau bagaimana agar bisa dicapai. tindakan yang ditempuh oleh kaum lelaki adalah bagaimana agar sukses, kaya, berkuasa, dengan tanpa melanggar batas-batas sosial yang ada. ditempuh oleh kaum perempuan adalah dengan membuat semenarik mungkin, dengan cara merawat tubuh, pakaian dan penampilan.
Langkah pertama yang harus diambil dalam hal menghentikan cinta-mencintai adalah dengan menyadari bahwa cinta adalah suatu seni; sama seperti hidup. proses mempelajari seni dapat dibagi menjadi 2 bagian; 1 menguasai teori; dan kedua menguasai prakteknya.

       * Teori Cinta

hanya ada satu kepastian, yaitu kepastian tentang masa lampau, sedangkan tentang masa depan, yang ada hanyalah kepastian tentang kematian.
Manusia terlepas di zaman dan kebudayaan tempat ia hidup telah dihadapkan pada pertanyaan yang sama, yaitu bagaimana cara mengatasi keterpisahan, meraih kesatuan, mentransendensikan kehidupan serta memperoleh penebusan.
Menurut filsafat abad pencerahan (Emmanuel Kant), tak seorang pun manusia yang lebih dijadikan alat bagi tujuan manusia lainnya. Semua manusia adalah sama. Manusia adalah tujuan, dan sampai kapan pun ia tetap tujuan. Manusia tak lebih menjadi alat bagi yang lainnya.
Cinta yang matang adalah kesatuan dengan sesuatu atau seseorang dibawah kondisi saling tetap mempertahankan integritas. Cinta adalah kekuatan aktif yang bersemayam dalam diri manusia.
Cinta selalu memuat elemen-elemen dasar tertentu, yakni perhatian, tanggung jawab, penghargaan serta pemahan. Bukti bahwa cinta memuat perhatian (care) nampak jelas dalam cinta seorang ibu terhadap anaknya. Perhatian dan kepedulian memuat aspek lain dari cinta, yaitu tanggung jawab. Tanggung jawab bisa dengan mudah berubah menjadi dominasi dan kepemilikan jika tidak sesuai komponen ketiga, yaitu penghormatan atau penghargaan. Tanggung jawab akan buta jika tidak dituntun oleh pemahaman atau pengetahuan.

           * Cinta dan disintagrasinya dalam masyarakat barat kontemporer.

Cinta adalah sebentuk kapasitas yang terakhir yang terlahir dari karakter yang matang dan produktif. Kedudukan dari cinta yang tersebut telah digantikan oleh sederetan cinta semu yang mencermikan terjadinya disintegrasi cinta dalam kehidupan masyarakat kontemporer.

           * Praktek cinta

Setelah membicarakan aspek teorirk dari seni mencintai, sekarang kita dihadapkan pada persoalan yang jauh lebih sulit, yaitu praktek seni mencintai. Mempelajari praktek seni tidak akan mungkin tanpa melatihnya secara langsung. Mencintai adalah pengalaman personal yang hanya dapat dimiliki oleh dan untuk orang yang bersangkutan. Praktek suatu seni memiliki syarat-syarat umum tertentu, yaitu kedisiplinan, mood, kesabaran, serta perhatian penuh untuk menguasai seni tersebut. Cinta adalah suatu tindakan yang disertai keyakinan dan kepercayaan, dan orang yang hanya memiliki sedikit keyakinan akan sedikit pula cintanya. Dasar pokok dari praktek seni mencintai, yaitu aktivitas. Oleh karenanya keyakinan bahwa cinta bisa terwujud sebagai fenomena sosial dan bukan sekedar fenomena individual merupakan keyakinan yang rasional, yang bersumber pada wawasan tentang hakekat manusia itu sendiri.